1.
Sistem
Ekonomi Indonesia
1.1 Pengertian sistem.
Sistem
merupakan suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuah sistem dapat berupa masyarakat, untuk suatu sistem sosial,
makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau sistem
lingkungan, barang atau alat, untuk suatu peralatan, data, atau kumpulan fakta,
untuk suatu sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-objek tersebut.
Keserasian
hubungan antarsubjek termasuk syarat sebuah sistem untuk mencapai tujuan
tertentu. Keserasian itulah yang dijadikan petunjuk dapat dijalankan sehingga
tercapainya tujuan yang diinginkan oleh sistemnya. Guna membentuk dan
memelihara keserasian tersebut perlu ada kaidah atau norma yang harus dipatuhi
oleh subjek yang ada dalam bekerja dan berhubungan satu sama lain. Kaidah atau
norma bisa berupa aturan atau peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis
untuk suatu sistem yang menjalin hubungan satu sama lain.
1.2
Sistem
Ekonomi dan Sistem Politik
Sistem
ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat
dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem
perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsure manusia sebagai subjek, barang-barang
ekonomi sebagai objek dan seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya
dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksudkan meliputi
lembaga-lembaga ekonomi formal maupun informal, cara kerja, mekanisme hubungan,
hukum atau peraturan perekonomian serta kaidah atau norma lain yang dipilih
atau diterima oleh masyarakat.
Dalam
perangkat kelembagaan terdapat kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat yang
diterapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan
sumberdaya bagi pemenuhan kebutuhan. Dan sebuah sistem ekonomi sesungguhnya
merupakan salah satu unsure dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat dan
juga termasuk bagian dari kesatuan ideology kehidupan bermayrakat di suatu
Negara. Pelaksanaan suatu sistem ekonomi tertentu disebuah Negara akan berjalan
mulus jika lingkungan kelembagaan masyarakatnya mendukung.
Benang
merah hubungan sistem ekonomi dengan sistem politik adalah, sbb :
1.
Liberalisme (liberal) dengan Komunisme (komunis), konteksnya adalah
ideology politik.
2.
Demokrasi (demokratis) dengan Otokrasi (otoriter), konteksnya adalah rejim pemerintahan
(cara pemerintah).
3.
Egalitarianism (egaliter) dengan Etatisme (etatis), konteksnya adalah
penyelenggaraan kenegaraan.
4.
Desentralisme (desentralistis) dengan Sentralisme (sentralistis), konteksnya
adalah struktur birokrasi.
5.
Kapitalisme (kapitalis) dengan Sosialime (sosialis), konteksnya adalah
ideology ekonomi.
6.
Mekanisme Pasar dengan Perencanaan Terpusat, konteksnya adalah
pengelolaan ekonomi.
Sistem
ekonomi suatu Negara bersifat khas, sehingga dapat dibedakan dari sistem yang
berlaku atau diterapkan di Negara lain, berdasarkan beberapa sudut tinjauan,
yakni :
a. Sistem pemilikan sumber daya
atau faktor-faktor produksi.
b. Keleluasaan masyarakat untuk saling
berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
c. Kadar peranan pemerintah dalam
mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada
umumnya.
1.3
Kapitalisme
dan Sosialisme
Ø
Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)
Sistem ekonomi
Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang
perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia
inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan
Amerika Serikat.
Ciri-ciri :
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Peranan pemerintah dibatasi
- Peranan modal sangat penting
Kelebihan :
- Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri
- Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
- Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
- Kualitas barang lebih terjamin
Kekurangan :
- Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
- Rentan terhadap krisis ekonomi
- Menimbulkan monopoli
- Adanya eksploitasi
Ø
Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)
Sistem ekonomi etatisme/sosialis
merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur negara. Dalam sistem ini,
jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah
pusat. Dalam perekonomia ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia
berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua
pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan
negara komunis lainnya.
Ciri-ciri :
- Hak milik individu tidak diakui.
- Seluruh sumber daya dikuasai negara.
- Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
- Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.
Kelebihan :
- Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
- Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
- Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
- Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kekurangan :
- Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
- Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
- Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
1.4
Persaingan Terkendali
Dari
sistem kepemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, dinyatakan
bahwa sistem ekonomi Indonesia adalah kapitalistik. Tetapi ada pula yang
mengatakan bahwa Indonesia menganut sistem ekonomi sosialis. Jadi, secara
konstitusional, sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalis dan bukan juga sosialis.
Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik antarindividu maupun
antarbadan usaha, tidak dikekang. Berkenaan dengan kompetisi antarindividu,
pemerintah tidak membatasi pilihan orang dalam memasuki bidang
pendidikan/keahlian yang diminati.
Sehubungan
dengan persaingan antarbadan usaha , tidak terdapat rintangan bagi suatu
perusahaan untuk memasuki bidang usaha tertentu. Namun dalam menghindari
persaingan tak sehat dalam pasar barang tertentu sudah jenuh, pemerintah
mengendalikannya dengan membuka prioritas bidang usaha termasuk prioritas
lokasi usaha. Pengendalian yang dimaksud adalah dengan mengumumkan Daftar
Negatif Investasi (DNI). Dalam menerima imbalan atas prestasi kerja juga tidak
ada kekangan. Sangat terbuka peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk
mendapatkan imbalan melebihi dari sekadar kebutuhan. Pemerintah justru mengatur
ketentuan upah minimum bagi pekerja, agar memenuhi standar kebutuhan hidup
minimum yang layak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar