BAB 12
"TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN"
1. Keuangan Negara
Pemahaman terhadap hukum keuangan negara harus dimulai dengan
terlebih dahulu mengetahui pengertian keuangan negara. Terdapat cukup banyak
variasi pengertian keuangan negara, tergantung dari aksentuasi terhadap suatu pokok
persoalan dalam pemberian definisi dari para ahli di bidang keuangan negara.
Berikut ini akan ditunjukan beberapa pengertian dari keuangan negara.
1. Menurut M. Ichwan
Keuangan negara adalah rencana
kegiatan secara kuantitatif (dengan angka-angka diantaranya diwujudkan dalam
julah mata uang), yang akan dijalankan untuk masa mendatang, lazimnya satu
tahun mendatang.
2. Menurut Geodhart
Keuangan negara merupaka keseluruhan
undang-undang yang ditetapkan secara periodik yang memberikan kekuasaan
pemerintah untuk melaksanakan pengeluaran mengenai periode tertentu dan
menunjukan alat pembiayaan yang diperlukan untuk menutup pengeluaran tersebut.
Unsur-unsur keuangan negara menurut
Geodhart meliputi:
1. Periodik
2. Pemerintah sebagai pelaksana
anggaran
3. Pelaksanaan anggaran mencakup dua
wewenang, yaitu wewenang pengeluaran dan wewenang untuk menggali sumber-sumber
pembiayaan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan
4. Bentuk anggaran negara adalah berupa
suatu undang-undang
3. Menurut Glenn A. Welsch
Budget adalah suatu bentuk statement
dari rencana dan kebijaksanaan manajemen yang dipakai dalam suatu periode
tertentu sebagai petunjuk atau blue print dalam periode ini.
4. Menurut John F. Due
Budget adalah suatu rencana keuangan
untuk suatu periode waktu tertentu. Government budget (anggaran belanja
Pemerintah) adalah suatu penyataan menganai pengeluaran atau belanja yang
diusulkan dan penerimaan untuk masa mendatang bersama dengan data pengeluaran
dan penerimaan yang sebenarnya untuk periode mendatang dan periode yang telah
lampau.
Unsur-unsur definisi John F. Due
menyangkut hal-hal berikut:
1. Anggaran belanja yang memuat data
keuangan mengenai pengeluaran dan penerimaan dari tahun-tahun yang sudah lalu
2. Jumlah yang diusulkan untuk tahun
yang akan datang
3. Jumlah taksiran untuk tahun yang
sedang berjalan
4. Rencana keuangan tersebut untuk
suatu periode tertentu
2.
Estimasi
Penjualan
Estimasi
Penjualan yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu
perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan
benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan
dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan
dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha
secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis
data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu meliputi:
Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang
terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan
untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena
perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang
digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah
variabel dependen
a = adalah
intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah
kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah
variabel independen.
Persamaan di atas
dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai
a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a
adalah nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah
kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y
sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan
sepanjang kurva linier.
Tingkat
Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
Gt = Tingkat
Pertumbuhan Penjualan
SRt= Penjualan
pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
Penentuan besarnya
AFN (Additional Fund Needed)
Peramalan Neraca
Peramalan Laporan
Laba Rugi
3.
Estimasi
Produksi
Estimasi
Produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan
persediaan.
4.
Estimasi
Pembelian Bahan Langsung
adalah pembelian
barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis
ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa
memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga
dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu
yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab
komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan
jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun
pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5.
Estimasi
Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan
langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan
pembantu dan bahan penunjang produksi.
6.
Upah
Langsung
Upah
langsung merupakan upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.
7.
Estimasi
Fabrikase
Estimasi
Fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.
8.
Estimasi
Harga Pokok Penjualan
Ringkasan
dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data yang
diperlukan :
Data
yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran
overhead dan anggaran tenaga langsung Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam
anggaran yang lain.
9.
Estimasi
Beban Penjualan
Estimasi
Beban Penjualan adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang
membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.
10. Estimasi Beban Administrasi
Beban
administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini.
Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan
sementara.
Penyebab utama
dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
1.
Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada
pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta
penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
2.
Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor
pekerjaan sementara
3.
Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4
minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
11. Estimasi Laba Rugi
Estimasi
Laba Rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu
meliputi:
a.
Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal
dari pendapatan operasional perusahaan.
b.
Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
12. Estimasi Kas
Estimasi
Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh
perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa
jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan
atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas. Atau secara lebih
sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan
masuk ke dalam suatu perusahaan.
Setiap
perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas
(cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk
lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive
cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus
kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi
arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara
kas”. (1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama
menggunakan variasi dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud
adalah laporan sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan
arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai
arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua
perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi,
investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format
yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kas dan setara kas.
Kegunaan
laporan KasTujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas
operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
1. Menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,
2. Menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen,
dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan
perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang
berkaitan.
4. Menilai pengaruh
transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas
Penyajian Laporan
Kas
Karakteristik
transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Aktifitas Operasi
2.
Aktifitas Investasi
3.
Aktifitas Pendanaan
perusahaan
diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan menggunakan
salah satu metode dibawah ini :
1. Metode
Langsung
Metode langsung
mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada laporan laba
rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga
menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung
memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap
lebih informatif dan terperinci.
2. Metode Tidak
Langsung
Dengan metode ini
laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi
bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya
metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh
perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus
kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Beberapa peralatan
dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut
oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
1) Analisis
Perbandingan
Dalam
analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih
tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat
diperbandingkan.
2) Analisis
Persentase
Metode
ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk
presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur
internal laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan
proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu
terhadap angka dasar.
3) Metode Index time Series
Dalam
metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka laporan
keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari
tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca
dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode
yang lain.
4) Analisis
Rasio
Analisis
rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan
keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio
keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu
perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam
kebanyakan literatur dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas,
solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian
dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode
untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu dapat dibandingkan
dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja
perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata
industri.
5)
Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan
arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan
setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode
akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah
menunjukkan prestasi positif atau negatif.
6)
Analisis Rasio Arus Kas
Analisis
laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio
likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian
kas.
Daftar Pustaka :